Banda Aceh Kepulauan Terbaik di Indonesia

Banda Aceh adalah ibu kota provinsi Aceh yang terletak di pulau Sumatera di Indonesia. Ini adalah kota terbesar di provinsi ini dan memiliki perkiraan populasi 223.446 pada Sensus 2010. Kota ini diperkirakan akan tumbuh menjadi 252.899 pada Sensus 2020.

Banda Aceh flora

Flora dan fauna adalah urutan hari di surga tropis ini. Ini adalah tempat untuk dilihat dan dilihat, atau setidaknya dilihat oleh ribuan turis yang membanjiri kota setiap tahun. Sebagian besar, penduduk setempat sangat ramah, dan jika Anda bisa membuat mereka mengajak Anda berkeliling kota, Anda dapat yakin bahwa Anda akan mendapat hadiah. Faktanya, kota ini adalah rumah bagi banyak kelompok etnis, menjadikannya basecamp yang ideal untuk liburan atau perjalanan selama seminggu.

Ada ratusan tanaman yang bisa didapat di bagian dunia ini, dan saat Anda berada di sana, Anda pasti harus mengenal tetangga Anda. Terlepas dari reputasinya sebagai salah satu kota paling konservatif di Indonesia, Kota Aceh sebenarnya adalah tempat yang sangat liberal dan berpikiran terbuka.

Banda Aceh fauna

Ada banyak hal yang harus dilakukan dan dilihat. Sebagai permulaan, kota ini terletak di sungai yang bernama tepat Aceh yang mengalir ke Laut Andaman. Kota ini juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dengan caranya sendiri. Salah satu aspek yang lebih menarik adalah banyaknya satwa liar, baik yang eksotis maupun domestik. Bahkan, Banda Aceh adalah rumah bagi salah satu kepadatan harimau tertinggi di Indonesia. Di sini juga Anda akan menemukan gajah kerdil, babi hutan terbesar di dunia, dan kera versi Indonesia. Menuju ke sana akan memerlukan perjalanan berjam-jam dari daratan, dengan asumsi Anda bukan kuda nil.

Banda Aceh pariwisata

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang perkembangan pariwisata di Kota Banda Aceh. Perkembangan tempat ini pernah terkena tsunami pada tahun 2004. Selama periode waktu bencana, kegiatan di Kota Banda Aceh telah mampu meminimalisir kerugian. Namun demikian, jumlah masyarakat di daerah tersebut masih mengalami penurunan. Oleh karena itu, sektor pariwisata di Kota Banda Aceh perlu ditingkatkan.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pariwisata di Kota Aceh. Salah satunya adalah kepala dinas pariwisata kabupaten. Ini adalah unit pemerintah yang bertujuan untuk membangun daerah. Selain itu, wisata di daerah tersebut merupakan sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh Tenggara.

pelabuhan penyeberangan dan perikanan

Pelabuhan dan perikanan di Kota Aceh merupakan komponen penting di daerah yang menjadi pusat berbagai kegiatan. Apalagi BPKS adalah singkatan dari Bebas Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas Sabang. Itu adalah jurusan transportasi Universitas Syah Kuala di Banda Aceh.

Di bidang perhubungan, pelabuhan adalah jenis angkutan bus atau kereta api. Berbagai jenis transportasi bus dan kereta api tersedia di pasar. Beberapa di antaranya adalah lintas pelayaran, perijinan, dermaga berbeda, dan keselamatan. Ada juga beberapa sistem transportasi yang tidak komersial. Namun, ada beberapa di antaranya yang dianggap standar, seperti kapal pennumpang.

kondisi iklim

Iklim Banda Aceh adalah hutan hujan tropis dengan musim hujan dan kemarau. Letaknya di ujung utara Sumatera.

Hujan sendiri adalah bentuk presipitasi yang paling umum. Desember memiliki curah hujan rata-rata tertinggi. Iklim Banda Aceh ditandai dengan suhu tinggi dan banyak curah hujan. Hari hujan didefinisikan sebagai hari dengan cairan setidaknya 0,04 inci.

Kecepatan angin berkisar dari 9,3 mil per jam hingga 6,7 ​​mil per jam. Curah hujan rata-rata bervariasi dari 2,8 inci di bulan Juli hingga 7,1 inci di bulan November.

Cuaca di Banda Aceh sering mendung dan berangin. Selama musim yang lebih cerah, suhu meningkat dari 76degF menjadi 84degF.

potensi pengembangan

Potensi pengembangan Kota Banda Aceh terkait zona merah tsunami menjadi perhatian. Selain letak geografisnya, kota ini juga memiliki infrastruktur yang berkembang pesat. Misalnya, gedung administrasi kota, pusat perbelanjaan, dan hotel berbintang dibangun oleh pihak swasta. Namun, kota ini juga memiliki beberapa lahan kosong yang layak untuk dibangun.

Untuk mengevaluasi potensi pengembangan Kota di zona merah tsunami, dilakukan analisis. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi besaran pembangunan daerah.

Hal ini dilakukan melalui evaluasi luasan wilayah di zona merah tsunami. Menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG), populasi area dihitung. Selain itu, jumlah orang yang terluka ditentukan berdasarkan perkiraan populasi. Selain itu, luasnya juga dibandingkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Banda Aceh 2009-2029.